ILMU PENGETAHUAN UMUM
ILMU PENGETAHUAN UMUM

SEJARAH KERAJAAN SINGASARI

ILMU PENGETAHUAN UMUM

Kerajaan Singhasari adalah salah satu kerajaan yang memiliki sejarah yang menarik dan memainkan peran penting dalam perkembangan wilayah Jawa, Indonesia. Kerajaan ini, yang berdiri pada abad ke-13 Masehi, menghadirkan beragam peristiwa dan karakter yang membentuk lanskap sejarah Nusantara.

SEJARAH KERAJAAN KUTAI MARTADIPURA

Awal mula Kerajaan Singhasari bermula dari seorang tokoh bersejarah yang penuh intrik, yaitu Ken Arok. Tepat pada tahun 1222 M, Ken Arok berhasil menjalankan tindakan ambisiusnya dengan membunuh Tunggul Ametung, raja terakhir Kerajaan Kediri saat itu. Hasil dari tindakan kontroversial ini adalah proklamasi dirinya sebagai raja pertama Kerajaan Singhasari. Ken Arok, dengan demikian, menjadi arsitek dari pendirian kerajaan ini yang akan memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah pulau Jawa.

Kertanegara, yang merupakan putra Ken Arok, adalah salah satu penguasa yang paling dikenal dalam sejarah Kerajaan Singhasari. Berkat Ken Arok, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya. Kertanegara mengganti nama kerajaannya menjadi “Singhasari.” Kata ini, yang secara harfiah berarti “Pendakwa Singa,” mungkin digunakan sebagai simbol kekuasaan dan ambisinya dalam menjalankan pemerintahan.

Namun, Singhasari tidak hanya menjadi pusat kekuasaan politik semata. Kertanegara dikenal karena minatnya yang mendalam dalam seni dan budaya. Ini adalah masa di mana seni pertunjukan, sastra, dan seni rupa berkembang pesat. Seni wayang kulit Jawa adalah salah satu hasil dari perkembangan seni ini, yang kemudian menjadi salah satu bentuk seni yang sangat dihargai di Jawa.

ILMU PENGETAHUAN UMUM

SEJARAH KERAJAAN SINGASARI

Agama memiliki peran penting selama masa pemerintahan Kertanegara. Hindu-Buddha terus berkembang dengan kuat di Kerajaan Singhasari. Meskipun Hinduisme dominan, Buddhisme Mahayana juga dianut dan dipersembahkan di kerajaan ini. Peninggalan agama ini tercermin dalam pembangunan candi-candi yang megah, seperti Candi Singhasari, yang menjadi bagian penting dalam warisan budaya dan sejarah Jawa.

Pada tahun 1293 M, Kerajaan Singhasari terlibat dalam sebuah konflik yang sangat mencolok dengan pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kublai Khan. Kublai Khan, yang merupakan kaisar Mongol yang kuat, mencoba mengirim armada ke Jawa dalam upaya untuk menguasai kerajaan ini. Namun, Kertanegara menolak untuk tunduk kepada Mongol, dan ini mengakibatkan invasi oleh pasukan Mongol. Dalam pertempuran laut yang dramatis, pasukan Mongol akhirnya dikalahkan, dan Singhasari berhasil mempertahankan kemerdekaannya. Peristiwa ini menunjukkan keteguhan dan semangat perlawanan rakyat Singhasari terhadap tekanan asing.

Namun, meskipun Singhasari berhasil mengusir pasukan Mongol, kerajaan ini mengalami pelemahan dalam konflik internal. Persaingan antara anggota keluarga kerajaan dan pertempuran antarbangsawan mulai mengikis stabilitas kerajaan ini. Pada saat yang sama, pengaruh kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya mulai mempengaruhi wilayah Kalimantan Timur. Runtuhnya Singhasari, oleh karena itu, tidak hanya disebabkan oleh ancaman eksternal, tetapi juga oleh perselisihan internal yang meruncing.

Runtuhnya Singhasari akhirnya menjadi latar belakang munculnya sebuah kerajaan yang lebih besar, yaitu Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya, salah satu pangeran Singhasari, memanfaatkan situasi ini untuk memberontak dan mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1294 M. Dengan demikian, Singhasari menjadi kerajaan yang independen yang lebih kecil dibandingkan Majapahit.

Kerajaan Singhasari, meskipun memiliki eksistensi yang relatif singkat, tetap memiliki pengaruh yang signifikan dalam sejarah dan budaya Jawa. Warisan sejarah seperti candi-candi, seni wayang kulit Jawa, dan pengaruh agama Hindu-Buddha masih terasa hingga hari ini. Peninggalan ini adalah pengingat akan masa kejayaan dan ketahanan kerajaan ini dalam menghadapi tantangan, termasuk konflik dengan pasukan Mongol yang mencatatkan dirinya dalam buku sejarah dunia.

Runtuhnya Singhasari juga menandai perubahan penting dalam lanskap sejarah Jawa. Majapahit, yang muncul sebagai penerus Singhasari, akan menjadi salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia, mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Sejarah Singhasari menjadi bagian dari narasi sejarah yang lebih besar di Nusantara, menggambarkan dinamika politik, perkembangan budaya, dan perubahan dalam wilayah ini selama berabad-abad. Itu adalah jendela ke dalam masa lalu yang kaya dan bervariasi dari Indonesia, yang terus membentuk identitas dan warisan budayanya hingga hari ini.

Sebagai sebuah negara yang begitu kaya akan budaya dan sejarahnya, Indonesia terus berjuang untuk memelihara dan merayakan warisan sejarah yang berharga ini, memastikan bahwa cerita-cerita seperti Kerajaan Singhasari tetap dikenang dalam identitas bangsa ini. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah Kerajaan Singhasari, kita dapat lebih menghargai nilai-nilai sejarah, budaya, dan agama yang membentuk Indonesia yang kita kenal saat ini. Ini adalah pengingat akan kompleksitas dan kekayaan sejarah Nusantara serta identitas yang terus berkembang dari bangsa ini.

JAWABAN TEKA TEKI SILANG PINTAR 46-50